Chibi Hawkeye
Arif Saputra: Contoh Puisi

Sabtu, 01 Februari 2014

Contoh Puisi


Puisi Senja Di Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
Di antara gudang, rumah tua, pada cerita
Tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
Menyinggung muram, desir hari lari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
Menyisir semenanjung, masih pengap harap
Sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
Dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

Karya : Chairil Anwar






TIDAK PERNAH ADA YANG NAMANYA MANTAN SAHABAT
SAHABAT....
KAU SELALU MENEMANIKU
DI SAAT AKU SEDIH MAUPUN AKU GEMBIRA
KAU SEPERTI MATAHARI YANG MENYINARI BUMI....
KAU SEPERTI ADA DI DALAM JIWA & RAGAKU....

OH SAHABAT....
AKU TERPIKIR BILA KITA TIDAK BERSAMA-SAMA LAGI....
JIKA TUHAN BISA AKU AJAK BICARA....
AKU PASTI BICARA “OHH....JIKA KAU AMBIL NYAWA
SAHABAT KU, AMBILAH JUGA NYAWAKU”
JIKA DI PERINTAHKAN UNTUK MEMILIH PUN AKU PASTI MEMIIH SAHABAT DARI PADA SEORANG KEKASIH....
SAHABAT....
AKU BERHARAP KITA TIDAK AKAN BERPISAH LAGI....






 
MENANGISLAH SOBAT....
TAK BISA UNGKAP DENGAN KATA APAPUN
INI MEMANG SANGAT MEMBOSANKAN
INI BEGITU MELELAHKAN
BAHKAN, INI SANGAT MENJENGKELKAN
TUBUH SEAKAN BEKU DALAM BONGKAHAN ES
MEMBEKU TIDAK TAU KAPAN AKAN MENCAIR

YAA....ITU BENAR SOBAT
ITU SEMUA SEPERTI SOROT LAMPU PANGGUNG TANPA PENONTON
MENERANGI TUBUH DI DALAM KEGELAPAN
TERDIAM BISU TANPA SENYUM DAN AIR MATA
INI SANGAT MENYEDIHKAN....
NAMUN....INGATLAH SOBAT....
KAU TIDAK SENDIRI
KAU TIDAK BERDIRI SENDIRI DI KEGELAPAN ITU

TETESKANLAH AIR MATAMU JIKA HATIMU MERASA TERISAK
BERTERIAKLAH SEPUASMU JIKA HATIMU MEMANAS
KARENA ITU LEBIH BAIK KU LIHAT
DARI PADA KAU TERDIAM KAKU DI BAWAH SOROT LAMPU ITU
BAGAI SEORANG TOKOH TANPA DIALOG





 
Priangan Si Jelita
Seruling berkawan pantun,
Tangiskan derita orang priangan,
Selendang merah, merah darah
Menurun di Cikapundung

Bandung, dasar di danau
Lari bertumpukdi bukit-bukit

Seruling menyendiri di tepi-tepi
Tangiskan keris hilang di sumur
Melati putih, putih hati,
Hilang kekasih dikata gugur

Bandung, dasar di danau
Derita memantul di kulit-kulit

Karya : Ramadhan K H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar